Tidak Ada Listrik, Tidak Ada Peradaban

By Admin

nusakini.com--Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar pokok bagi masyarakat. Hampir tidak ada aktifitas sosial yang tanpa menggunakan tenaga listrik, karenanya ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat harus terus diupayakan kesinambungan ketersediaanya dan sumber energinya. Menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat hakikatnya membangun peradaban masyarakat menjadi lebih baik. 

Menjamin ketersediaan listrik bagi masyarakat harus menjadi prioritas nasional, karena listrik akan membuka peradaban. “Kalau tidak ada listrik itu, tidak ada peradaban atau peradabannya itu tumbuhnya sangat rendah,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Igansius Jonan saat bertemu dengan pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jumat (28/10). 

Menurut Jonan, ini merupakan salah satu pemahaman yang penting sekali, kalau tidak ada listrik itu tidak ada peradaban. Berbeda jika tidak ada minyak bumi, masih dapat menggunakan sumber energi yang lainnya seperti panel surya, mikro hidro dan sebagainya. Namun jika tidak ada listrik, tidak akan ada peradaban. “Jadi pengadaan listrik ini merupakan tanggung jawab yang besar sekali bagi negara untuk membangun peradaban yang lebih baik untuk masyarakat,” tegas Jonan. 

Jonan kembali mengingatkan, bahwa membangun listrik bukan hanya masalah peningkatan rasio elektrifikasi namun yang terpenting adalah pemerataan distribusinya. Tanpa distribusi merata, sulit mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan sila ke-lima Pancasila.”Kalau di Papua itu, yang rasio elektrifikasinya saat ini 47%, dibangun menggunakan system transmisi seperti di Jawa, saya kira tidak akan selesai, dan uangnya besar sekali. Kalau mau ya off grid per daerah masing-masing biar independent dan saya harap hal ini bisa dibahas bersama dengan PLN,” ujar Jonan. 

Untuk lokasi-lokasi yang terpencil dan jauh dari jaringan transmisi PLN, yang terbaik adalah mengoptimalkan sumber-sumber energi lokal yang dimiliki masing-masing wilayah. Untuk wilayah Papua dengan mengoptimalkan potensi yang ada Pemerintah hingga tahun 2017 telah melistriki 14 Ibu Kota kabupaten yang belum terlistriki, mengoperasian listrik 24 jam untuk seluruh desa dan meningkatkan desa berlistrik hingga mencapai 80,8 persen.(p/ab)